Selasa, April 27, 2010

MEMELIHARA PENAMPILAN DIRI



Islam memberikan panduan kehidupan dari yang global sampai hal-hal yang sangat pribadi, itulah Islam.

Allah telah memilihkan buat nabi-nabi-Nya sunnah-sunnah dan menitahkan kita buat mengikuti mereka dalam hal-hal tersebut yang dijadikan-Nya sebagai syiar atau perlambang dan sebagai ciri khas, untuk mengenal para pengikut masing-masing dan membedakan mereka dari golongan lain.
Ketentuan-ketentuan ini dinamakan sunnah-sunnah fithrah.

Jika kita mengungkap masalah penampilan diri secara fithrah semua orang pasti ingin tampil baik, oke dan meyakinkan dihadapan orang lain, yang terkadang dia sendiri tidak memperdulikan, membiarkan atau bahkan melupakan isi dari dirinya yang sebenarnya. Makanya tidak sedikit orang yang tertipu dengan penampilan seseorang.

Mungkin yang akan penulis bahas disini adalah penampilan diri yang tidak dihubungkan dengan dalamnya tetapi penampilan diri yang ada kaitannya dengan sunnah rasul dan kewibawaan seseorang.



Nabi bersabda dalam haditsnya: "Sesungguhnya Allah itu indah dan sangat mencintai keindahan".

Tentang masalah penampilan diri ini Nabi saw. bersabda: "Lima perkara berupa fithrah, yaitu memotong bulu kemaluan, khitan(disunat), memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku".(HR. Jamaah)

Dalam hadits ini dijelaskan ada lima hal untuk menjaga penampilan diri, yaitu:

1. Memotong bulu kemaluan
Yang dimaksud dengan memotong bulu kemaluan adalah jika bulu kemaluan seseorang sudah panjang maka hendaklah dia memendekkannya apakah dengan cara digunting atau dipotong, karena dengan cara dipendekkan diyakini akan menambah gairah seksual di saat berjima.

2. Khitan(sunat)
Khitan yaitu memotong kulit yang menutupi ujung kelamin untuk menjaga agar di sana agar tidak terkumpul kotoran, juga agar dapat menahan kencing dan menambah kenikmatan dalam bersenggama. Khitan ini hanya diperintahkan kepada laki-laki saja sedangkan hadits-hadits yang
memerintahkan wanita untuk dikhitan semuanya dhaif(lemah).

3. Memendekkan kumis
Yang dimaksud dengan memendekkan kumis disini bukan berarti kita diperintahkan supaya mengerok kumis hingga habis, karena hal itu justru malah mengurangi kejantanan seseorang. Oleh karena itu kumis harus dibiarkan tumbuh tapi kita jangan lupa harus memelihara dan merapikannya. Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang tidak memotong/memendekkan kumisnya, tidaklah termasuk golongan kami".(HR. Ahmad, Nasa'I, dan Turmudzi)

4. Mencabut bulu ketiak
Mencabut bulu ketiak dianjurkan dalam Islam karena hal itu sangat baik sekali bagi kebersihan dan kesehatan tubuh kita karena jika dibiarkan bulu ketiak memanjang maka akan dijadikan sarang oleh bakteri yang menyebabkan bau badan.

5. Memotong kuku
Memotong kuku termasuk sunnah rasul karena bila kuku dibiarkan memanjang akan mengundang kuman-kuman penyakit untuk bersarang di sana, apalagi bila kukunya dibiarkan sampai panjang dan hitam itu akan mempercepat penularan penyakit. Islam sudah mengatur bagaimana cara memotong kuku yang baik yang biasa dilakukan rasulullah sebagaimana yang
ditulis oleh Jalaluddin.

Malaibari dalam bukunya "Fathul Mu'in" bahwa tatacara memotong kuku yang baik menurut sunnah rasul adalah dimulai dari ibu jari tangan sebelah kanan lalu ibu jari tangan sebelah kiri. Kemudian dilanjutkan dengan dengan kelingking tangan kanan sampai telunjuk, selanjutnya telunjuk tangan kiri sampai tamat kelingking kiri. Begitu juga halnya dengan kuku yang ada di kaki kita seperti itu.

Semua yang lima itu perlu kita ketahui sunnat dilakukan tiap minggu demi menjaga kebersihan dan penampilan diri. Sedangkan batas waktu toleransinya untuk yang lima itu adalah 40 hari. Sebagaimana hadits riwayat Anas r.a.:
"Kami diberi tempo oleh Nabi saw. dalam memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan lebih dari 40 malam".(HR. Ahmad, Abu Dawud dan lain-lain)”

Kemudian muncul pertanyaan bagaimana dengan memelihara jenggot?

Memelihara jenggot merupakan anjuran karena dengan berjenggot yang indah dan rapi seseorang tampak berwibawa. Disamping itu jenggot yang lebat menunjukkan kejantanan atau kelaki-lakian yang sempurna dan matang menurut Sayyid Sabiq.

Nabi saw.bersabda:"Berbedalah kamu dengan orang-orang musyrik; lebatkan jenggot dan pendekkan kumis".(HR. Mutafaq 'Alaih)

Sebagian ahli fiqih menganggap perintah ini sebagai perintah wajib, dan berdasarkan itu mereka mengharamkan mencukur jenggot. Setelah 40 hari jenggot akan tumbuh dengan lebat.

Sedangkan dalam masalah memanjangkan rambut kemudian meminyaki dan menyisirnya rasulullah tidak melarang. Berdasarkan sebuah hadits yang yang diterima dari 'Atha bin Yassar r.a. katanya: "Seorang laki-laki yang berambut dan berjenggot kusut datang menemui Rasulullah saw. Rasulullah pun memberi isyarat kepadanya, seolah-olah menyuruhnya membereskan rambut dan jenggotnya. Laki-laki itu pergi melakukannya, kemudian kembali. Maka sabda
Rasulullah saw. "Nah, tidakkah ini lebih baik, daripada seseorang datang dengan kepala kusut tak ubah seperti syaitan".(HR. Malik)

Diterima pula dari Abu Qatadah r.a. :"Bahwa ia mempunyai rambut lebat terurai sampai ke bahu, maka ditanyakannya hal itu kepada Nabi saw. Nabi pun menyuruh agar membereskan dan menyisirnya saban hari".(HR . Nasa'I)
Berdasarkan hal ini maka kadang-kadang Abu Qotadah meminyaki rambutnya dua kali sehari.

Sedangkan bila seseorang mencukur rambutnya itu di perbolehkan,sebagaimana hadits dari Ibnu Umar r.a., bahwa Nabi saw. bersabda: "Cukurlah semuanya atau biarkan semuanya!"(HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'I ).

Adapun mencukur sebagian dan meninggalkan sebagian, maka hukumnya makruh berdasarkan hadits Nafi dari Ibnu Umar: "Rasulullah saw. melarang qaza'.
Lalu ditanyakan kepada Nafi' :"Apa yang dimaksud dengan qaza'?" Ujarnya:"Mencukur sebagian kepala anak, dan meninggalkan sebagiannya lagi".(HR. Mutafaq 'Alaih), padahal ada anak-anak muda yang melakukannya sebagai 'model' abad milenium.

Dikutip dari : Pesantren AlQuran & Teknologi DURIYAT MULIA, Bandung Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Semoga bermanfaat

3 komentar:

  1. maafkan aku sahabat, dah lama banget gak silaturahim.....
    hari ini silaturahmi lagi...mudah2an gak dilupain..hehehehe

    BalasHapus
  2. nice info,, mang kita kadang lupa akan penampilan

    BalasHapus

Pengikut